Khamis, 20 Disember 2012

Love, The

"I loved you like a man loves a woman he never touches, only writes to, keeps little photographs of." Charles Bukowski

Isnin, 17 Disember 2012

this itchiness called imagination

ah this tingling sensation;

i can feel it emerging from deep within the soul
gasping for some air
grasping every vessels 
climbing
trying to come out

but it just won't do without you

Tersungkur


So You Want To Be A Writer? Charles Bukowski


if it doesn't come bursting out of you
in spite of everything,
don't do it.
unless it comes unasked out of your
heart and your mind and your mouth
and your gut,
don't do it.
if you have to sit for hours
staring at your computer screen
or hunched over your
typewriter
searching for words,
don't do it.
if you're doing it for money or
fame,
don't do it.
if you're doing it because you want
women in your bed,
don't do it.
if you have to sit there and
rewrite it again and again,
don't do it.
if it's hard work just thinking about doing it,
don't do it.
if you're trying to write like somebody
else,
forget about it.


if you have to wait for it to roar out of
you,
then wait patiently.
if it never does roar out of you,
do something else.

if you first have to read it to your wife
or your girlfriend or your boyfriend
or your parents or to anybody at all,
you're not ready.

don't be like so many writers,
don't be like so many thousands of
people who call themselves writers,
don't be dull and boring and
pretentious, don't be consumed with self-
love.
the libraries of the world have
yawned themselves to
sleep
over your kind.
don't add to that.
don't do it.
unless it comes out of
your soul like a rocket,
unless being still would
drive you to madness or
suicide or murder,
don't do it.
unless the sun inside you is
burning your gut,
don't do it.

when it is truly time,
and if you have been chosen,
it will do it by
itself and it will keep on doing it
until you die or it dies in you.

there is no other way.

and there never was.

Jumaat, 14 Disember 2012

Drown Out

Aku berjalan perlahan antara timbunan daun-daun kering, sengaja nak menyepah-nyepahkan lagi tanah. Aku korek, aku cungkil, aku sapu ke kiri ke kanan.

Sedihnya.

Isnin, 10 Disember 2012

Good at being ironic.

Sedih.

Apabila orang-orang sekeliling engkau yang datang melengkapkan expectations yang sepatutnya aku penuhi.
Atau fragmen-fragmen diri aku yang kau harap untuk nampak, kau nampak pada orang lain, dengan senangnya. Dengan naturalnya. Tanpa perlu kau minta-minta. Tanpa perlu susah-susah nak cakap. Tanpa perlu habiskan setengah tahun bertekak atas benda yang sama. Berulang-ulang kali.


"Ada ramai lagi yang boleh buat."
"..tapi takkan sama dengan engkau. Because it's you I want."
"I always have high hopes on you."
"Apa yang susah sangat kau nak buat?Is it me?"
"Why is it so hard?"
"Please. Just let me be."
"Why is it so hard?"
"Why?"

Dan aku tak tau penganugerahan apa dari Maha Esa yang melayakkan aku untuk dapat otak macam dia ni.

"I am just afraid to cross the line and lose everything in result. Even now, I don't know where is the line. Its too blurry I don't know where I stand nemore"

Semua benda yang aku tak tercakap, ayat-ayat yang tak terkonstruk-

Ini menyedihkan.

Ahad, 2 Disember 2012

I think I'm converted.

Jadi sekarang aku dah mula memikirkan balik pendirian aku. Yes,(maybe)I won't get married if it's not because of that thing called love.

And no, respect, trust, admiration is not love. They coexist, with love.
Ah, didn't I love the sequel to Before Sunrise.

Jumaat, 30 November 2012

Didn't I enjoy the sun today.

Dan dedaunan berguguran dengan setiap langkah aku yang mendekat seolah-olah mengalukan aku ke situ. 
Dan pagi ini aku hanya ingin mendengar gemersik suaramu dari kotak kenangan, tiada lain.

After Sunrise.

I know that I love you when all I see is everything you are, with all your weaknesses and things that I don't like about you but I still love you, with all my heart.

Khamis, 29 November 2012

Dosage of Hopes.

I don't know what I'm feeling right now. There are times when I can't help myself feeling utterly useless, helplessly feeling alone in this world, it is as if i'm standing in the crowd of 10,000 people, admiring me, befriending me, but I'm still longing for the sense of fullness. I wonder if this has something to do with you. Of course, it has to be about you. What else could it be. I don't mind living alone in this goddamn world in the sense of not having you in my life, being old together and all, just as long as I know you are doing fine, trying your best not to succumb to whatever bullshit this world has to offer. But feeling this way, looking at you and me, helplessly trying our best to stand tall and strong, while having this some sort of connection that tied us to constantly checking on each other, keeping up hopes that we, somehow, are doing fine. It's like, in a way, we are supporting each other. And that is all I need, for you to know that I am here, that somehow you are not alone in this battle. 

Rabu, 28 November 2012

I feel sorry for my children.

You see, I've been abusing the F word like a lot, lot. Lately. I've tried my best not to curse the world for something that is not its fault. And I also tried not to be influenced by these people around me who seems, I don't know.. 

And I failed, terribly. I didn't say the word though, but saying it out loud inside your head like, a hundred times a day  is not healthy man.

This morning I wake up yelling the F word instead of being grateful for being alive for another day because I'm late for work. And because of my stupid decision to do whatever it takes at 6.30am to be asleep after being awake for the whole night. Stupid, I know.

And I literally barging in the office like a mad boss who just came out from a damn meeting.

Selasa, 27 November 2012

Apologies

Waking up every hour through the night to check whether you called or texted.

I wonder how are you doing.

It breaks my heart to make you even think that I didn't care.
To make you even sadder.

Khamis, 22 November 2012

Trains.

Perasaan memandu tidak akan dapat melawan perasaan duduk di dalam kereta api sambil khusyuk menghabiskan bahan bacaan, dan sekali-sekala merenung langit ke luar jendela, melayan rasa jiwa sepuas-puasnya. 


Isnin, 19 November 2012

Finding Self

insecurity, at its best.
trying to be myself.
everywhere.

How Do I Say This?

Lain kali
cemburu
terus cakap cemburu.

Jangan difikir sangat selok belok jalan berputar 
cara yang terbaik untuk cakap yang kita
cemburu
tapi kita tak kisah.

Tersalah cakap
Jauh
Lari dari niat makna asal
Lagi parah.

Khamis, 15 November 2012

Berlabuh di tepi pantai Sandakan dan mengikrarkan cinta.

Bila aku sudah tua dan andartu,
Akankah kau ada di situ?

Selasa, 13 November 2012

O Wandering Soul

rasa mahu melompat masuk dalam kereta; bersama buku-buku kesayangan yang dah serupa haiwan peliharaan, kerana kucing aku jauh dan kekangan ruang dan autoriti yang tidak membenarkan aku untuk bela kucing di sini; cuma bawa beg galas, cukup berus gigi ubat gigi pencuci muka sabun mandi syampu, dan jalan melihat tempat orang untuk barang sehari dua. kebelakangan ini aku seolah-olah seperti mereka-mereka yang tiba-tiba snap, tiba-tiba terasa tersalah jalan, tiba-tiba terasa segala apa setan pun usaha yang mereka lakukan sebenarnya adalah untuk sesuatu yang langsung tidak bermakna. atau aku sebenarnya yang dah lama tidak memanjakan diri sendiri dengan perkara-perkara yang dicintai seperti, bercinta dengan yang dicintai, menghabiskan hujung minggu di depan matahari dan boleh mewarna dan melukis bila-bila masa terniat dalam hati. dan segalanya berputar dan berputar dan berputar dalam kepala; aku tidak tahu kalau ini satu fasa sebelum pencetus aku tiba-tiba muncul dengan kepandaian artistik yang luar biasa atau kepandaian lingustik yang luar biasa - see, segalanya tidak logik. escapism aku ialah dunia realiti, dunia fantasi itu memang dunia asal aku. demi merasa hidup, realiti itu umpama kafein aku untuk kekal peka. apa lagi maknanya usaha selama bertahun-tahun ini kalau bukan untuk belajar menjadi realist? atau menjadi realist itu sebenarnya bila kau dah putus asa menjadi optimist; atau bahasa kita - redha. tujuan asal aku ialah pembayangan jiwa aku yang sengsara; aku ingin pegang kamera besar berkuasa besar, kerana kamera kecik hp samsung tidak memuaskan hati aku bilamana aku tidak dapat tangkap sekurang-kurangnya sedikit kecantikan langit tiap senja. 

Isnin, 12 November 2012

Falling In Love With You Again - Imelda May

So I was randomly scrolling down my news feed, expecting nothing much,
when your picture happened to be there.

How I long to see your smile.


Rabu, 7 November 2012

Tentang Abstrak dan Eskapism.

Terlalu banyak yang terjadi. Dalam kepala. Tentang kekurangan dos filem yang memuaskan hati, bacaan yang (complete) baik, atau lagi tepat baik mengikut kepuasan hati sendiri. Masih mencari ruang dan peluang untuk buku-buku tersebut datang berjalan ke hujung kaki  minta di baca. Di mana situasi itu adalah win-win; aku tercari-cari dan mereka pun tercari-cari, yakni sesama sendiri. Di mana ketamakan aku dan keterdesakan mereka adalah mutual - kaya ke gini aku pun nggak pasti sampai kapan aku akhirnya bisa jadi produktif; bila satu malam aku pulang kerja dan bercita-cita (berangan) tinggi untuk tulis sesuatu yang 'bukan kosong'. Tapi bukan kosong itu juga akhirnya akan mengikut piawaian aku sendiri juga akhirnya, dan masih berjalan sambil memegang benchmark yang tiada bermakna. Ternyata kepakaran kita selama ini adalah berteriak kosong, kalaupun terapi itu yang kita kejar tapi terapi kita mungkin menjadi bahana kepada mereka yang mentafsir secara objektif. Sekali lagi kebuntuan ini berpusing dalam kitaran yang sama. 


Khamis, 1 November 2012

And the sea will come and sweep us away from here.

Tengahari tadi hujan lebat. Dan aku kuyup. Aku ada dua payung; payung yang besar aku korbankan untuk kepentingan orang lain. Aku takpe, ada tudung. Kecik mana pun badan aku, kaki aku panjang. Jadi kena hujan.

Aku tak tau dekat mana yang tak kenanya, keluar-keluar pukul 6 petang aku terkesima tengok cuaca dekat luar. Terang, semacam cerah. Aku tak sangka ini akan berlaku. 

See, biasanya aku akan gembira bila dah panas. Bila dah kembali terik.

Tapi aku taktau dekat mana yang tak kenanya.

Dilema setiap hari; sama ada aku nak ikut jalan bandar atau seksyen 7. In a split second, tau-tau aku dah menghala ikut jalan bandar. Ada tasik, tapi aku tak singgah. Traffic light merah pun aku langgar. 

Sampai-sampai area rumah, in a split second, i turned left. Kawasan perumahan tiga tingkat. Cukup satu lorong, aku keluar balik. Heading home. Home sweet home.
I feel like going somewhere else.
I feel like wandering around, layan angin petang, layan cuaca petang terang macam ni,
daripada terbazir macam tu. Tapi tanpa aku sedar, aku dah tap kad akses dekat guard house. 

Matikan enjin kereta, rendahkan seat, aku tersandar. Termenung.

Blue Sands aku pasang, mainkan, again and again. And, again.

Ia seperti pagi, satu permulaan hari yang baru setelah malam. Bezanya, ini bukan pagi. Dan cuaca cantik macam ni terputus macam tu saja. Tiba-tiba dah malam.

Sambil aku drive fikiran aku kelabu asap. Aku rasa macam pagi, perasaan aku macam pagi. Kenapa semua orang pulang? Kenapa hari ni hendak berakhir?

Aku baru nak bermula. Sepertinya aku baru hendak bermula.
Janganlah (oh Tuhan) cantas perasaan aku macam ni.
I am not prepared.

Khamis, 25 Oktober 2012

Ilusi

Bila kau bahagia berbungkuskan rasa yang satu,
Memori indah walaupun satu yang kau bekalkan untuk aku,
berkekalan sampai bila-bila.

Walaupun tiap detik yang berlalu dalam hidup aku berlalu pergi tanpa warna,
kekal hitam putih;
yang ada pada aku hanyalah filem-filem yang penuh dengan gambar kau, gambar kita,
dan itu berputar dalam pusingan yang..infiniti.

dan contengan monolog aku di mana-mana menjadi bukti kepada aku sendiri 
tentang rasa dan cita,
tentang perjalanan ke arah dewasa,
tentang memahami engkau dan aku,
tentang menjadi bodoh dan jatuh keseorangan,

di lain harinya,
bila pagi datang dan kita bangun bercitarasakan yang berbeza-beza,
aku bangun dengan cinta,
dan kau bangun dengan..
..kau, cerita yang lain.

Aku tak ingin berbicara tentang menjadi watak yang disalahertikan sekarang,
kerana hanya cinta yang memenuhi ruang paru-paru aku,
dan aku penuh dengan kerinduan,
dan ketahuilah,
aku penuh, dengan kerinduan.


Ahad, 21 Oktober 2012

If You Leave Me Now

Sambil baring aku pasang.
Sambil tenung langit mendung aku baring tongkat kaki.
Sambil sing-a-long aku goyang-goyang kaki perlahan.

Tuhan,
tolong ya?

Ahad, 14 Oktober 2012

I'm not a snob. Referring to that one thing that I at least know.

How do I stay sane?
I realized the pattern now.

I'm not so much sane as to what sane means basically,
but that thing helps me to at least be at the border.

And I do realize now that I, finally have something that I can use to describe me. 
At least something.
Nothing can be proud of.
And I'm feeling too old for this already.

Selasa, 9 Oktober 2012

More grist to the mill, i suppose.

Aku bersila depan kanvas kosong memikir,
kau kanvas tak kan bagitahu aku apa lukisan yang bakal terhasil.


Ahad, 7 Oktober 2012

It's A Tough Call.

Setiap hari ahad je otak aku gerak cergas.
Aku tau apa patut aku buat,
lagi-lagi la bila tengah baca buku yang aku tengah baca ni.
Serabut kepala aku.

The risk i'm taking each week,
costs you new scars.

Lepas tu hati aku terus bagi janji-janji palsu.
Kat mana aku nak toreh keyakinan wahai hati?

Sabtu, 6 Oktober 2012

You certainly would be surprised if you can see what's going on in my head right now.
But you, you won't.
Stop being judgemental, please.
You don't like being judged,
so don't.

Selasa, 2 Oktober 2012

Aku menyelusuri jalan memori ini dengan lagu-lagu yang bergayutan dengan bayang engkau.
Cara mudah untuk kembalikan rasa lama yang mungkin terdampar terbiar sepi jauh nun di dasar memori.

Nostalgia sentiasa ada jalan terbaik membawa balik apa-apa yang kita terlupakan.


Ahad, 30 September 2012

22, dah terlambat.

I, forever wanted to work at any bookstores.

Sabtu, 29 September 2012

Tahap pejudis aku sampai aku rasa tak berbaloi untuk drive sejauh seksyen 13
untuk temui kehampaan koleksi buku yang tidak menyihatkan minda.

One month of leisure ends now.
Let's start mindfucking again.

The building is there,
but can it live up to my expectation now?
Of my needs?

Good at stating the obvious?

sekarang bagitahu aku,
of all the things that i read,
of all the movies that i watched,
of all the realizations,
it then comes down to my judgement.
no it finally comes down to face, me.

when there is always answers deep down
in my heart.

but what i'm lacking is words, actions, arguments
to stand up for what i believe is true.

i fear to lose.

It's a simple thing,
it's a same concept.

Isnin, 24 September 2012

Aku ada satu masaalah.
Aku ada banyak preferences, perempuan macam mana yang aku suka.
Perempuan mana yang buat aku lembut hati.
Bila datang persoalan,
Apa preference kau terhadap lelaki?

Aku terdiam kejap memikir.
I never really thought about that.
And maybe I don't really care.

But oh,
I like guys yang ada curly hair.
Major turn on.
Hahaha.
And honestly, so far aku pernah nampak sa-orang je.
Sa-orang je.


Khamis, 6 September 2012

Sukanya hati aku kalau apa yang aku baca tu ditujukan untuk aku sebenarnya.
Tapi itu jauh dari realiti.


Ahad, 2 September 2012

Dah tua-tua macam ni kalau nak tunggu cinta sejati alamat entah bila.

Sabtu, 1 September 2012

It's like when you were suggesting me to write more when we first met.

I don't know what to write when you ask me to write.
It's all you I see in my head.

Selasa, 7 Ogos 2012

So much for saying out loud. 
Aku dah tak selesa untuk tulis benda-benda macam tadi pun.
Kau masih boleh baca post aku kalaupun aku revert dia jadi draft balik, cuma kena usaha je.
Biasanya peminat tegar je yang buat macam tu; atau biasanya orang panggil stalker.

Ini..aku tak tahu benda baik atau tak.
Aku..cuma boleh cerita dekat kau je.
Kalau aku tak tercerita dengan kau,
maknanya cerita tu pun..habis macam tu je.

Isnin, 6 Ogos 2012

I Love You.

"Noti, meh sini jap."
"Amende kau."
"Meh la."
"Apasal?"
*selit kertas*
"Ni apahal pulak ni?"
"Balik rumah karang baru bukak."

Insecurities Bomb.

*singgung bahu* "Hey there."
"Eh hi.What's up?"
"Nothing new. You? You look miserable dude."
"Oh yeke."
"Asal bro."
"Stop calling me bro. Tak rasa macam lelaki pun sekarang. My feminine side are showing. Tak nampak ke?"
"Woa chill. Kau dah kenapa? Cerita ah."
"Nothing. I feel stupid. Useless. Who wants to marry me anyway?"
"Rilek ah. Aku kan ada."
"Kau gelak. So much for trying to convince me."
"Alah..chill la. Kau okey apa."
"Yeah, right..'okay' is the best word to describe me. The only word possible."
"Dude..Is this the new you? I don't..really know how to handle the new you."
"No, this is me. The current, the old. Just me."
"You're PMS-ing."
"I don't know why I'm calling you in the first place."
"Dude let's go to some other place. I know a good restaurant. Good food."
"Yeah let's go."
"Dude, I forgot to tell you something."
"Yeah what?"
"You are beautiful."

Sabtu, 4 Ogos 2012

knowing you're helpless despite wanting him to be happy,
knowing that there's nothing you can do except pray, pray, and pray,
and keep praying,
God, please give him the things he wanted most.
God, please let him be happy.

and knowing that you are suck.

Jumaat, 3 Ogos 2012

kau tau ada yang tak kena dengan kau kalau kau frequently lari pergi surau, 
belakang bangunan,
tandas,
semata-mata nak menangis.

lepas tu pasang senyuman plastik.
ketawa macam biasa.
berbual macam biasa.
mengarut macam biasa.

kau tau kau pathetic.

Isnin, 25 Jun 2012

Dan ini aku, selepas berakhirnya semuanya.

Aku pulang dari perang ini, dengan cedera yang membawa kecacatan kekal.
Dan aku pulang dari medan perang ini, dengan disambut berita kehilangan dia yang aku janji pada diri sendiri untuk berterima kasih kepadanya kerana telah memberikan aku kepercayaan untuk langsung percaya yang aku lahirnya seorang perwira; bahawa jauh di dalam hati dia tahu bahawasanya aku ini seorang perwira. 

Aku pulang dengan masih darah menitik-nitik daripada dahi aku, bahu aku yang terkoyak kulitnya, kaki aku yang pecah lututnya - hanya untuk disambut dengan kelesapannya daripada mata aku.

Dia hilang - dan dia tinggalkan nota untuk mengakhirkan semuanya.
Mengakhirkan apa?

Dan ini aku, yang baru pulang daripada peperangan dengan ilusi yang aku sendiri memperdaya diri sebagai satu realiti.

Jumaat, 22 Jun 2012

Ini, sebagai ingatan.

Tentang bagaimana aku mengharungi minggu terakhir..oh tak, hari-hari terakhir sebelum pembentangan final year project.

Ada dua je kemungkinan.

Dan aku langsung tak berani membayangkan mana-mana satu pun senario.

Dan ini aku, sebelum segalanya tercatat.
Sebelum penghabisannya menjadi nyata.

Dan ini aku, umpamanya berdiri di hujung sebelah kiri medan perang,
dengan pedang terhunus ke bumi,
memandang jauh ke hadapan,
bayangan pihak lawan yang berbalam-balam;
yang jumlahnya tidak dapat aku pastikan,
dan aku akhirnya tarik nafas mengira satu dua tiga,
lantas melaung takbir dan serentak juga menghunus pedang ke langit,
mencabar pihak lawan di seberang sana,
dengan simbolik mengunjuk ke langit umpama mengatakan,
takdir di atas menunggu kita berdua.
Sama ada kau,
atau aku,
yang akhirnya berjalan keluar daripada medan ini,
dengan langkah seorang wira.

Sama ada kau, atau aku,
yang mati.

Ayuh.

Khamis, 7 Jun 2012

Takdir.

Matematiknya berkaitan
2 tahun lepas
Aturannya berturut

Kaedah Mokhdar
Bandar Country Homes

Hanya satu panggilan telefon
Lantas menemukan aku
Dengan engkau

Dan aturannya berturut
Hingga sekarang.

Selasa, 5 Jun 2012

Apa pun yang jadi,
gua tak harus menangis.

Apa pun yang jadi,
gua patut berhenti.

Apa pun yang terjadi,
gua harus tahan diri gua dari hancurkan loker ni.

Apa pun yang terjadi,
gua harus kuat.

kata gadis di depan aku.
dan dia gagal.
dan aku melihat dia gagal.
dan aku tinggal melihat dia melutut ke bumi dengan air mata.
buku limanya berdarah.
dan aku tinggal melihat dia meringkuk memeluk lutut.

Isnin, 4 Jun 2012

jangan tak tahu,
sedangkan cina cakap bertempik-tempik pun aku tergigil.
seperti kawan aku yang tergigil-gigil bila diacu pistol dikepalanya, oleh bapanya sendiri.
sedangkan aku, tidak pernah dipukul.

jangan tak tahu,
langkah longkang pun aku tergigil-gigil.
sedangkan jatuh longkang pun aku tak pernah.

jangan tak tahu,
aku memang penakut.

Rabu, 30 Mei 2012

menyeret kaki perlahan-lahan.
otak kosong.
hati sebu.
tekak ibarat menelan tulang setiap kali.
sepi berbisik ke telinga, 
pantas menyusup ke rekahan hati.

aku paksa diri untuk latihan fokus.

Rabu, 16 Mei 2012

technically,
im alone.

secara lahiriahnya,
aku keseorangan.

bila kali terakhir aku sorang-sorang eh?
oh. tak ingat.

hidup akan jadi lebih baik.
..sure.

diri sendiri akan jadi lebih baik.
betul.

hidup akan jadi lagi bahagia.
..sure.

optimis.
ya.
dan realistik.
juga ya.

semua orang mahukan yang terbaik untuk jadi surinya.
siapa taknak.
:)

Selasa, 15 Mei 2012

I learned a lot,
thank you.


Jumaat, 11 Mei 2012

Berlari-larian.
Kita tengok apa produk akhirnya.
Ayuh,
mulakan.

Isnin, 30 April 2012






Aku rindu.

Sabtu, 14 April 2012

Suara yang tersekat, sebak, sudahnya tertelan tak terluah.

"Aku ada lppkp lah. Buat apa nak bagitau kau?"

Hujan renyai-renyai dekat luar aku tengok hiba dari dalam bas. Tak perasan, mata dah bergenang pun. Bila tersedar, cepat-cepat aku bukak buku dalam tangan. Melarikan mata laju-laju baris demi baris.

Kalau macam ni lah gayanya, memang aku akan resort pilihan terakhir.

Selasa, 3 April 2012

I wanna be a mom.
I'm ready to be a mom.
I wanna have a baby. A child of my own.
Why, can't I, just have my baby now?

Why, at the age of 22, can't I, have my baby, just yet?
I'm feeling too old already.
This world is too old, already.
Why, can't I, have my baby just yet?

Why.

-

Apa lagi yang hendak dikejarkan sangat dengan dunia ni..
Ada apa dengan karier, ada apa dengan angan-angan segala keindahan bermewah..
Yes, kerjaya, ijazah, masters, diploma, we need them, as 'to sustain life'.

What life actually? Ha?

I'm not looking forward to be a superwoman, wanita berhati waja, Iron Lady as some may call, no.
Some may see I might become like one but..
Trust me, deep inside, deep, deep, inside,
I just wanna be a mother.
That's the only 'career' I want. Ever.

A mother.

Ahad, 1 April 2012

I've lost my touch. On writing.

What's worse than that?

Khamis, 1 Mac 2012

Suatu hari nanti, bila tuhan sudah izinkan aku jadi gembira, aku harap, aku tak lupa tuhan. 
Aku makin tak sabar.

Aku tak patut desak diri.
Siapa kata tulis jurnal..gay?


Selasa, 21 Februari 2012

Aku Dekat Mana?

Aku tak perasan bila masa aku tertidur. Sedar-sedar, dah agak gelap di luar. Mungkin, dah pukul 7. Ah, pukul 7 sekarang tak gelap macam pukul 7 waktu bulan puasa. Aku tegakkan badan, cuba meluruskan tulang belakang. Lenguh rasanya tertidur hampir dua jam atas sofa macam ni. Leher pun terasa sakit. Kepala pulak ada rasa pening-pening sikit. Aku letak naskah The Secret Garden oleh Frances ke tepi. Di luar, suasana macam agak sepi. Mata aku masih kabur, walaupun aku dapat kenal pasti cuaca di luar. Kaki aku mula melangkah hendak bangun. Lantai yang aku injak terasa gebu, berbulu-bulu. Pelik. Aku melangkah setapak, dua tapak..

Aduh!

Apa benda  yang aku tersepak ni? Kaki meja? Bila masa pulak aku ada letak meja kat sini ni? Aku gosok-gosok mata, cuba kembalikan fokus mata. Rumah ni bau lain - bau daisy. Padahal rumah aku bau vanila. Seriously? Aku dekat mana ni?

Aku toleh kiri kanan. Ini bukan ruang tamu aku, tapi ni..macam bilik bacaan entah dekat rumah siapa. Rumah aku mana ada bilik bacaan! Penuh dengan rak buku pulak tu. Semua dinding ada rak - tinggi sampai ke siling. Luas bilik ni. Besarnya empat kali ganda bilik aku. Ah, pulak. Aku mimpi ke apa ni?

Aku cuba cari pintu. Sekali lagi aku tersepak kaki meja. Ah, apasal besar sangat meja ni?! Sakit gila oi aku tak dapat tahan. Tersepak ibu jari pulak tu. 

Tiba-tiba aku dengar pintu di bukak dari luar. Aku toleh, aku nampak seorang lelaki di muka pintu sambil pegang satu buku kulit tebal. Ni kalau hempuk ke kepala aku memang sah boleh pengsan.

Lelaki dekat depan pintu tu tergamam. Aku boleh baca fikiran dia - tak - aku boleh dengar fikiran dia. Nyata-nyata dia tak tahu aku siapa. Macam mana aku boleh ada dekat situ. Sambil aku dengar apa yang dia fikirkan, lama-lama aku hilang mamai. Baru aku perasan.

Macam mana aku boleh ada dekat sini?

Dan di situ aku berdiri lama, tercegat tak terkata apa. Seperti lelaki tu, aku tergamam.

Isnin, 20 Februari 2012

Percubaan per-tama, setelah hiatus.

Walaupun hari ni hari minggu, tapi rumah ni rasa sepi semacam. Sekejap tadi, aku sempat jenguk ke luar. Kereta memang penuh, bertali arus. Tak pernah putus. Mengenangkan hujung minggu macam ni patut dirai, aku jadi sepi bila mengenangkan yang aku keseorangan.

Ah, apa saja lah.

Aku capai mug coklat malt atas meja, hirup pantas sambil capai naskah The Secret Garden karya  Frances Hodgson Burnett terbitan Penguin Classics yang aku sudah baca sepertiga buku. Aku baca sekilas sekali lagi nota kaki yang mengatakan buku itu dihasilkan 100 peratus daripada kertas kitar semula, kemudian terus mencari muka surat yang terakhir aku baca malam tadi.

Kali ni nak masuk bab Dickon, budak lelaki, adik kepada Martha - orang gaji yang ditugaskan untuk jaga Mary, anak buah kepada Archibald Craven, tuan punya rumah pusaka yang sama besar dengan istana zaman dahulukala; punya beratus-ratus bilik dan berpuluh ruang tamu - yang sudah 10 tahun kematian isteri akibat isterinya jatuh sakit selepas terjatuh daripada buaiannya di taman ros - sebuah taman daripada beberapa taman lagi yang ada dalam kawasan yang berpuluh ekar itu - dan taman ros itu adalah kesayangan isterinya. Dan sejak  kematian isterinya, Craven telah kunci taman itu dan tanam kuncinya jauh ke dalam bumi - biar tiada siapa dapat masuk ke dalam tu lagi, waima dirinya sendiri. Craven, kini, jarang-jarang ada di rumah agam itu. Kalaupun dia ada, dia hanya akan berkurung dan tidak benarkan walau sesiapa untuk berjumpanya. Dia, lelaki pelik lagi maha pendiam.

Sambil mata aku berlari baris demi baris, kadang-kadang aku berhenti untuk mencium kertas buku tu. Mengambil aroma kertas kitar semula. Walaupun busuk, aku rasa semacam perlu untuk buat macam tu. Baru rasa..real. Tiada apa yang terasa seperti hidup dalam rumah ni. Yang ada cuma, tivi yang dipasang ke volume 1 - sekadar menghidupkan suasana - kipas yang berputar perlahan, sliding door yang aku buka - sengaja biarkan angin masuk, meliuk-lentukkan langsir putih yang kadang-kadang menggelungsur di relnya bila angin bertiup kencang. Bunyi enjin kereta atau desingan bunyi motor dari luar aku tak pedulikan - bukannya dengar sangat pun bila aku khusyuk membaca. Jadi tak mengapa pun.

Cukup separuh buku aku baca, aku menyandar rendah sambil letak buku atas muka. Bau busuk kertas kitar semula menyucuk-nyucuk hidung, tapi lama-lama aku dapat kesan sikit-sikit bau wangi yang ada; sekadar membezakan ia daripada kertas kitar semula yang lain. Aku biarkan deria aku berjalan untuk seketika waktu. Ketika ini, aku dapat dengar bunyi kereta lalu-lalang yang tadinya sayup-sayup, sekarang, makin kuat. Segala-galanya terasa makin kuat, hatta bunyi kipas ni sekalipun. Ah, dalam hati terdetik. Apa yang tak kena ni?

Aku cuba kenal pasti bunyi yang satu ni - bunyi yang bermain disebalik bunyi-bunyi yang ada ni - yang pada telinga aku cukup kuat, walaupun tersembunyi di sebalik bunyi-bunyi yang ada. Bunyi apakah ini? Sambil pejam mata, sambil hidung bernafas dalam ruang yang sendat, sambil telinga aku cuba cam segala bunyi - otak aku bekerja keras. Lama-lama, aku jadi pasti.

Inilah dia, kesunyian.

Ya, inilah dia. Bunyi Sunyi. Aku, sunyi. Parah. Aku tarik buku dari muka, buang pandangan ke kiri. Di sebelah meja tivi, aku pasangkan rak putih tinggi sampai ke siling. Di hujung sekali, ada tangga merah yang aku beli di IKEA tidak lama dahulu - kalau-kalau aku tak sampai nak ambil buku. Aku tersenyum lama melihat rak yang penuh dari hujung ke hujung.

Aku kesunyian rupanya.